Abu Daud ( 817 M / 202 H – wafat di Basrah ; 888 M / 275 H).Nama lengkapnya adalah Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy'ats As-Sijistani. Abu Daud adalah salah seorang perawi hadits, yang telah mengumpulkan sekitar 50.000 hadits lalu memilih dan menuliskan 4.800 di antaranya dalam kitab Sunan Abu Daud.
Imam Abu
Daud menyusun kitabnya di Bagdad. Minat utamanya adalah syariat, jadi kumpulan hadits-nya berfokus murni pada hadits
tentang syariat. Setiap hadits dalam kumpulannya diperiksa kesesuaiannya
dengan Al-Qur'an, begitu pula sanadnya. Beliau
pernah memperlihatkan kitab tersebut kepada Imam Ahmad untuk meminta saran
perbaikan.
Kemudian
mengunjungi berbagai negeri untuk memetik langsung ilmu dari sumbernya. Beliau
langsung berguru selama bertahun-tahun. Di antara guru-gurunya adalah Imam Ahmad Al-Qanabiy, Sulaiman Bin Hard, Abu Amr
adh-Dhariri, Abu Walid ath-Thayalisi, Abu Zakariya Yahya bin main, Abu Khaitsamah, Zuhair bin Harb, ad-Darimi, Abu Ustman Sa'id bin Manshur, Ibnu Abi Syaibah dan ulama lainnya.
Abu Dawud mempunyai karangan yang banyak, antara lain:
1. Kitab as-Sunan
2. Kitab al-Marasil
3. Kitab al-Qadar
4. An-Nasikh Wal Mansukh
5. Fada’ilul A’mal
6. Kitab az-Zuhud
7. Dalailun Nubuwah
8. Ibtida’ul Wahyu
9. Ahbarul Khawarij
Di antara kitab tersebut, yang paling populer
adalah kitab as-Sunan, yang biasa dikenal dengan Sunan Abu Dawud.
Banyak ulama yang meriwayatkan hadits dari beliau, di
antaranya Imam Turmudzi dan Imam Nasa'i. Al Khatoby mengomentari
bahwa kitab tersebut adalah sebaik-baik tulisan dan isinya lebih banyak
memuat fiqih daripada kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
Sebagai ahli hukum, Abu Dawud pernah berkata:
Cukuplah manusia dengan empat hadist, yaitu: Sesungguhnya segala perbuatan itu
tergantung niatnya; termasuk kebagusan Islam seseorang adalah meninggalkan apa
yang tidak bermanfaat; tidaklah keadaan seorang mukmin itu menjadi mukmin,
hingga ia ridho terhadap saudaranya apa yang ia ridho terhadap dirinya sendiri;
yang halal sudah jelas dan yang harampun sudah jelas pula, sedangkan di antara
keduanya adalah syubhat.
Perbandingan dengan tokoh lain
Rashi (SalomonbenIssac), lahir di Troyes, Perancis tahun 1040 M. Ia dijuluki
Rashi sebagai singkatan namanya sendiri yaitu Rabenu
ShlomoYitzchaki(setelah menjadi Hakhom). Ia dikenal kecerdasannya sehingga
mampu menyelesaikan Tafsir Tauratnya dalam usia 33 tahun. Tafsir karya Rashi
termasuk dalam kategori terbaik bagi kitab tafsir Yahudi. Rashi telah menulis
pula tafsir Talmud. Ia juga telah melakukan kunjungan ke Mesir dan Palestina.
Wafat dalam usia 75 tahun.
Shammai,
Terkadang dipanggil juga dengan nama Hazakenyang artinya “Paling Besar”.
Telah mendirikan sekolah untuk para calon ahli hukum agama Yahudi di Jerussalem
pada abad pertama Masehi. Ia menjadi musuh utama kaum Pharisi yang menganut
mazhab “seenak perutnya” pimpinan Hillel.
Sumber
https://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2014/01/21/tokoh-tokoh-penting-peletak-dasar-kitab-talmud/
https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Dawud
0 komentar:
Posting Komentar